Masih banyak perusahaan yang berjalan dengan tanpa VISI MISI dan VALUE yang jelas. Akibatnya perusahaan berjalan mengalir saja, tanpa punya patokan tanpa punya arah yang jelas.
Menurut studi yang dilakukan oleh Collins dan Porras (1996) dalam bukunya Built to Last, perusahaan-perusahaan yang bertahan lama memiliki visi yang jelas dan kuat yang menjadi dasar kebijakan serta keputusan strategis mereka.
Penelitian dari Locke dan Latham (2002) tentang goal-setting theory menunjukkan bahwa goals yang spesifik dan menantang, tetapi dapat dicapai, berperan penting dalam meningkatkan motivasi karyawan dan hasil perusahaan secara keseluruhan.
Di awal workshop Anda akan belajar cara menyusun Visi Misi, Value dan Goals yang spesifik dan menantang, tetapi sangat realistis, karena berdasarkan data histori di perusahaan Anda.
Jika perusahaan Anda telah memiliki VISI, MISI, VALUE dan GOAL yang jelas, maka tim Anda juga menjadi lebih terarah saat bertindak, karena semua sudah ada rambu-rambu yang jelas.
Perusahaan dibuat untuk mendapatkan PROFIT. PROFIT itu sederhananya adalah Pemasukan dikurangi Pengeluaran.
Di tahap ini Anda akan mempelajari dalam membuat target rasio di setiap metrik penting yang biasanya ada di perusahaan
Mulai dari menentukan angka Net Profit Ratio, rasio untuk marketing, rasio untuk SDM, rasio untuk operasional, dan lain-lain.
Jika Anda sudah bisa menguasai teknik ini, maka Anda akan lebih mudah dalam menentukan angka rasio ideal di perusahaan Anda. Penentuan budget jadi lebih terarah, tim jadi punya patokan yang jelas dalam menentukan budget di divisi masing-masing, terutama di divisi Marketing, Branding, Selling.
Digital marketing secara umum ada 3 tipe utama :
a. Search engine (mesin pencarian)
b. Social media (media sosial)
c. Marketplace
Cara optimasinya ada 3 metode :
a. Secara organik (biasanya melalui konten marketing)
b. Secara berbayar, tapi bukan iklan (contoh : endorse, affiliate, paid promoted, dll)
c. Secara berbayar, iklan di platform (contoh : meta ads, google ads, tiktok ads, dll)
Pada tahap ini Anda akan diberitahu cara menentukan channel marketing mana saja yang ada di Digital Marketing dan cara memilih channel yang lebih tepat untuk produk dan bisnis model di perusahaan Anda.
Lebih dalam lagi, Anda juga akan bisa menentukan target dari setiap channel yang dipilih. Target untuk setiap channel pasti berbeda-beda. Channel yang sudah lebih matang biasanya mendapatkan jatah target lebih besar dibanding channel yang masih baru.
Jika Anda sudah paham tentang penentuan channel marketing yang pas dan penentuan target per channelnya, maka SDM dan budget di perusahaan Anda akan bisa diarahkan lebih efisien dan efektif.
Setelah menentukan channel mana saja yang akan diaktivasi beserta target omset per channelnya, langkah selanjutnya adalah menentukan budget marketing untuk setiap channel yang sudah dipilih.
Banyak perusahaan masih asal-asalan dalam membuat budgeting plan di aktifitas marketingnya. Akibatnya, aktivitas marketingnya jadi kurang efektif dan efisien. Asal nembak, asal nyerang.
Di sesi ini Anda akan mempelajari strategi budgeting dari setiap jenis channel. Ada yang budgetnya butuh lebih besar dibanding channel lainya. Ada yang rasio budgetnya lebih efisien dibanding channel lainya.
Setelah Anda menguasai teknik budgeting di digital marketing ini, budget marketing perusahaan akan jadi lebih Efektif dan Efisien, menyerang channel yang bagus dengan budget yang tepat.
Konsekuensi jika mengaktifkan suatu channel marketing adalah harus menentukan siapa pelaksananya, apa target dan KPI nya dan bagaimana SOP nya.
Pada materi ini Anda akan diberikan contoh dan diberikan pemahaman dalam penyusunan job desc, KPI, target dan SOP dari setiap channel marketing yang ada di digital marketing.
Jika perusahaan Anda sudah memiliki job desc, KPI, target dan SOP yang lengkap di setiap posisi, maka perusahaan Anda akan bisa berjalan lebih tersistemasi, Anda sebagai owner akan semakin sedikit menghandle hal teknis, sehingga Anda bisa lebih leluasa menggunakan energi untuk hal-hal yang sifatnya lebih strategical dan konseptual.
Masih banyak pengusaha yang belum memiliki sistem kontrol di perusahaannya, sehingga tidak bisa menilai kinerja timnya secara objektif. Masih sering melibatkan emosi, masih sering subjektif dalam menilai kinerja timnya.
Pada sesi materi ini Anda akan diberikan contoh-contoh format laporan dari setiap channel marketing yang ada di Digital Marketing. Anda juga mendapatkan bimbingan tentang cara membaca data hasil laporan tim Anda, dan cara evaluasi kinerja tim berdasarkan inputan laporan yang telah diisi oleh tim setiap harinya.
Jika Anda sudah bisa mengontrol dan mengevaluasi tim secara objektif maka Anda bisa segera mendeteksi jika ada tim yang kurang perform dan sebaliknya bisa juga mendeteksi tim yang peformanya baik, sehingga bisa menerapkan reward dan punishment dengan lebih tepat sasaran.
Masih banyak perusahaan yang berjalan dengan tanpa VISI MISI dan VALUE yang jelas. Akibatnya perusahaan berjalan mengalir saja, tanpa punya patokan tanpa punya arah yang jelas.
Menurut studi yang dilakukan oleh Collins dan Porras (1996) dalam bukunya Built to Last, perusahaan-perusahaan yang bertahan lama memiliki visi yang jelas dan kuat yang menjadi dasar kebijakan serta keputusan strategis mereka.
Penelitian dari Locke dan Latham (2002) tentang goal-setting theory menunjukkan bahwa goals yang spesifik dan menantang, tetapi dapat dicapai, berperan penting dalam meningkatkan motivasi karyawan dan hasil perusahaan secara keseluruhan.
Di awal workshop Anda akan belajar cara menyusun Visi Misi, Value dan Goals yang spesifik dan menantang, tetapi sangat realistis, karena berdasarkan data histori di perusahaan Anda.
Jika perusahaan Anda telah memiliki VISI, MISI, VALUE dan GOAL yang jelas, maka tim Anda juga menjadi lebih terarah saat bertindak, karena semua sudah ada rambu-rambu yang jelas.
Perusahaan dibuat untuk mendapatkan PROFIT. PROFIT itu sederhananya adalah Pemasukan dikurangi Pengeluaran.
Di tahap ini Anda akan mempelajari dalam membuat target rasio di setiap metrik penting yang biasanya ada di perusahaan
Mulai dari menentukan angka Net Profit Ratio, rasio untuk marketing, rasio untuk SDM, rasio untuk operasional, dan lain-lain.
Jika Anda sudah bisa menguasai teknik ini, maka Anda akan lebih mudah dalam menentukan angka rasio ideal di perusahaan Anda. Penentuan budget jadi lebih terarah, tim jadi punya patokan yang jelas dalam menentukan budget di divisi masing-masing, terutama di divisi Marketing, Branding, Selling.
Digital marketing secara umum ada 3 tipe utama :
a. Search engine (mesin pencarian)
b. Social media (media sosial)
c. Marketplace
Cara optimasinya ada 3 metode :
a. Secara organik (biasanya melalui konten marketing)
b. Secara berbayar, tapi bukan iklan (contoh : endorse, affiliate, paid promoted, dll)
c. Secara berbayar, iklan di platform (contoh : meta ads, google ads, tiktok ads, dll)
Pada tahap ini Anda akan diberitahu cara menentukan channel marketing mana saja yang ada di Digital Marketing dan cara memilih channel yang lebih tepat untuk produk dan bisnis model di perusahaan Anda.
Lebih dalam lagi, Anda juga akan bisa menentukan target dari setiap channel yang dipilih. Target untuk setiap channel pasti berbeda-beda. Channel yang sudah lebih matang biasanya mendapatkan jatah target lebih besar dibanding channel yang masih baru.
Jika Anda sudah paham tentang penentuan channel marketing yang pas dan penentuan target per channelnya, maka SDM dan budget di perusahaan Anda akan bisa diarahkan lebih efisien dan efektif.
Setelah menentukan channel mana saja yang akan diaktivasi beserta target omset per channelnya, langkah selanjutnya adalah menentukan budget marketing untuk setiap channel yang sudah dipilih.
Banyak perusahaan masih asal-asalan dalam membuat budgeting plan di aktifitas marketingnya. Akibatnya, aktivitas marketingnya jadi kurang efektif dan efisien. Asal nembak, asal nyerang.
Di sesi ini Anda akan mempelajari strategi budgeting dari setiap jenis channel. Ada yang budgetnya butuh lebih besar dibanding channel lainya. Ada yang rasio budgetnya lebih efisien dibanding channel lainya.
Setelah Anda menguasai teknik budgeting di digital marketing ini, budget marketing perusahaan akan jadi lebih Efektif dan Efisien, menyerang channel yang bagus dengan budget yang tepat.
Konsekuensi jika mengaktifkan suatu channel marketing adalah harus menentukan siapa pelaksananya, apa target dan KPI nya dan bagaimana SOP nya.
Pada materi ini Anda akan diberikan contoh dan diberikan pemahaman dalam penyusunan job desc, KPI, target dan SOP dari setiap channel marketing yang ada di digital marketing.
Jika perusahaan Anda sudah memiliki job desc, KPI, target dan SOP yang lengkap di setiap posisi, maka perusahaan Anda akan bisa berjalan lebih tersistemasi, Anda sebagai owner akan semakin sedikit menghandle hal teknis, sehingga Anda bisa lebih leluasa menggunakan energi untuk hal-hal yang sifatnya lebih strategical dan konseptual.
Masih banyak pengusaha yang belum memiliki sistem kontrol di perusahaannya, sehingga tidak bisa menilai kinerja timnya secara objektif. Masih sering melibatkan emosi, masih sering subjektif dalam menilai kinerja timnya.
Pada sesi materi ini Anda akan diberikan contoh-contoh format laporan dari setiap channel marketing yang ada di Digital Marketing. Anda juga mendapatkan bimbingan tentang cara membaca data hasil laporan tim Anda, dan cara evaluasi kinerja tim berdasarkan inputan laporan yang telah diisi oleh tim setiap harinya.
Jika Anda sudah bisa mengontrol dan mengevaluasi tim secara objektif maka Anda bisa segera mendeteksi jika ada tim yang kurang perform dan sebaliknya bisa juga mendeteksi tim yang peformanya baik, sehingga bisa menerapkan reward dan punishment dengan lebih tepat sasaran.